Pembuatan Keputusan
Tipe-Tipe Keputusan
Pengambilan keputusan ( Decision making) : adalah tindakan manajemen dalam pemilihan alternative untuk mencapai sasaran.
Keputusan dibagi dalam 3 tipe :
· Keputusan
terprogram/keputusan terstruktur : keputusan yg berulang2 dan rutin,
sehingga dapt diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan
terutama pd manjemen tkt bawah. Contoh: keputusan pemesanan barang,
keputusan penagihan piutang,dll.
· Keputusan
setengah terprogram / setengah terstruktur : keputusan yg sebagian dpt
diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tdk
terstruktur. Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan
perhitungan2 serta analisis yg terperinci. Co:/ Keputusan membeli sistem
komputer yg lebih canggih, keputusan alokasi dana promosi.
· Keputusan
tidak terprogram/ tidak terstruktur : keputusan yg tidak terjadi
berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di
manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tdk
terstruktur tdk mudah untuk didapatkan dan tdk mudah tersedia dan
biasanya berasal dari lingkungan luar. Pengalaman manajer merupakan hal
yg sangat penting didalam pengambilan keputusan tdk terstruktur.
Keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain adalah contoh keputusan
tdk terstruktur yg jarang terjadi.
Proses pembuatan keputusan
1. Pemahaman dan perumusan masalah
Manajaer
harus menemukan masalah apa yang sebenarnya, dan menentukan
bagian-bagian mana yang harus dipecahkan dan bagian mana yang seharusnya
dipecahkan.
- Pengumpulan dan analisa data yang relevan
Setelah masalahnya ditemukan, lalu ditentukan dan dibuatkan rumusannya untuk membuat keputusan yang tepat.
- Pengembangan alternatif
Pengembangan alternatif memungkinkan menolak kecendrungan membuat keputusan yang cepat agar tercapai keputusan yang efektif.
- Pengevaluasian terhadap alternatif yang dipergunakan
Menilai
efektivitas dari alternatif yang dipakai, yang diukur dengan
menghubungkan tujuan dan sumber daya organisasi dengan alternatif yang
realistik serta menilai seberapa baik alternatif yang diambil dapat
membantu pemecahan masalah.
- Pemilihan alternatif terbaik
Didasarkan pada informasi yang diberikan kepada manajer dan ketidaksempurnaan kebijaksanaan yang diambil oleh manajer.
- Implementasi keputusan
Manajer
harus menetapkan anggaran, mengadakan dan meng alokasikan sumber daya
yang diperlukan, serta menugaskan wewenag dan tanggung jawab pelaksana
tugas, dengan mempewrhatikan resiko dan ketidakpastian terhadap
keputusan yang diambil.
- evaluasi atas hasil keputusan
Implementasi
yang telah diambil harus selalu dimonitor terus-menerus, apakah
berjalan lancar dan memberikan hasil yang diharapkan.
KETERLIBATAN BAWAHAN DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN
Para
manejer akan sulit untuk membuat keputusan tanpa melibatkan bawahan,
keterlibatan ini dapat formal, seperti pengunaan kelompok dalam
pembuatan keputusan, atau informal, seperti permintaan akan gagasan.
1. Pembuatan Keputusan Kelompok
Banyak
manajer merasa bahwa keputusan yang dibuat secara kelompok, seperti
panitia lebih efektif karena mereka memaksimumkan pengetahuan lain.
Berbagai kebaikan dan kelemahan pembuatan keputusan secara kelompok
Kebaikan
|
Kelemahan
|
- Dalam pengembangan tujuan, kelompok memberikan jumlah pengetahhuan yang lebih besar.
- Dalam
pengembangan alterna-tif, usaha individual para anggota kelompok dapat
memungkinkan pencarian lebih luas dalam berbagai bidang fungsional
organisasi.
- Dalam penilaian alternatif, kelompok mempunyai kerangka pandangan yang lebih lebar.
- Dalam pemilihan alternatif kelompok lebih dapat meneri-ma risiko disbanding pembuat keputusan individual.
- Karena
berpartisipasi dalam proses pembuatan keputusan, para anggota kelompok
secara individudal lebih termotivasi untuk melaksanakan keputus-an.
- Kreativitas yang lebih besar dihasilkan dari interaksi antar individu dengan berbagai pandangan yang berbeda- beda.
- Implementasi
suatu keputusan apakah dibuat oleh kelompok atau tidak, haru
diselesaikan oleh para manejersecara individual. Karena kelompok tidak
diberikan tanggung jawab, keputusan kelompok dapat menghasilkan situasi
dimana tidak seorangpun merasa bertanggung jawab dan saling melempar
tanggung jawab.
- Berdasarkan pertimbangan nilai dari waktu sebagai salah satu sumber daya organisasi, keputusan kelompok sangant memakan biaya.
- Pembuatan keputusan kelompok adalah tidak efesien bila keputusan harus dibuat dengan cepat.
- Keputusan kelompok, dalam berbagai kasus, dapat merupakan hasil kompromi atau bukan sepenuhnya keputusan kelompok.
- Bila
atasan terlilbat, atau salah satu anggota mempunyai kepribadian yang
dominan, keputusan yang dibuat kelompok dalam kenyataannya bukan
keputusan kelompok.
|
1. Implementasi
suatu keputusan apakah dibuat oleh kelompok atau tidak, haru
diselesaikan oleh para manejersecara individual. Karena kelompok tidak
diberikan tanggung jawab, keputusan kelompok dapat menghasilkan situasi
dimana tidak seorangpun merasa bertanggung jawab dan saling melempar
tanggung jawab.
- Berdasarkan pertimbangan nilai dari waktu sebagai salah satu sumber daya organisasi, keputusan kelompok sangant memakan biaya.
- Pembuatan keputusan kelompok adalah tidak efesien bila keputusan harus dibuat dengan cepat.
- Keputusan kelompok, dalam berbagai kasus, dapat merupakan hasil kompromi atau bukan sepenuhnya keputusan kelompok.
5. Bila
atasan terlilbat, atau salah satu anggota mempunyai kepribadian yang
dominan, keputusan yang dibuat kelompok dalam kenyataannya bukan
keputusan kelompok.
|
sumber : dikposamawaldi.blogspot.com