Pengorganisasian Kegiatan Kelompok
PENGORGANISASIAN KEGIATAN KELOMPOK
I. PENGERTIAN
Pengorganisasian berasal dari kata organisasi. Organisasi adalah
sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam
suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Definisi
dan pengertian organisasi menurut para ahli sebagai berikut :
1. Organisasi Menurut Stoner; Organisasi adalah suatu pola
hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan
manajer mengejar tujuan bersama.
2. Organisasi Menurut James D.Mooney; Organisasi adalah bentuk setiap
perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3. Organisasi Menurut Chester I.Bernard; Organisasi merupakan suatu
sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Menurut Terry (1986), istilah pengorganisasian berasal dari kata
organism (organisme) yang merupakan sebuah eititas dengan bagian-bagian
yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan mereka satu sama
lain dipengaruhi oleh hubungan mereka terhadap keseluruhan. Lebih jauh
istilah ini diartikan sebagai tindakan mengusahakan hubungan-hubungan
kelakuan yang efektif antar orang-orang hingga mereka dapat bekerja sama
secara efisien sehingga memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan
tugas-tugas tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai
tujuan atau sasaran tertentu.
Pengerttian pengorganisasian lebih lengkap dikemukakan oleh kadarman,
yaitu pengorganisasian Adalah proses penetapan struktur peran-peran
melalui penentuan aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan organisasi dan bagian-bagiannya, pengelompokan
aktivitas-aktivitas, penugasan kelompok aktivitas kepada manajer,
pendelegasian wewenang untuk melaksanakannya, pengkordinasian
hubungan-hubungan wewenang dan informasi baik horizontal maupun vertical
dalam struktur organisasi. Jadi hasil dari pengorganisasian adalah
struktur organisasi.
Kelompok adalah sekumpulan orang-orang yang terdiri dari tiga orang atau
lebih. Kelompok memiliki hubungan yang intensif diantara satu sama
lainnya. Sehingga pengorganisasian kegiatan kelompok merupakan hubungan
kelakuan yang efektif antar orang-orang dalam kelompok hingga mereka
dapat bekerja sama secara efisien sehingga memperoleh kepuasan pribadi
dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam kondisi lingkungan
tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu.
II. LANGKAH-LANGKAH PENGORGANISASIAN KEGIATAN KELOMPOK
1. Merencanakan pengorganisasian kegiatan kelompok
Meliputi kegiatan : merencanakan masalah; siapa yang menjadi peserta;
sasaran kegiatan; waktu pelaksanaan dan tempat kegiatan; metode yang
digunakan; media yang digunakan; jenis pencairan kelompok yang
digunakan; evaluasi kegiatan.
2. Mempersiapkan tempat
Meliputi : mempersiapkan ruang dan perlengkapannya; persiapan alat
tulis, alat bantu, materi; persiapan tempat duduk; pengeras suara;
meletakkan alat bentu sesuai kebutuhan.
3. Melaksanakan kegiatan
Bagian-bagian kegiatan kelompok adalah :
(a) Pembukaan, menentukan jalannya presentasi/ diskusi kelompok;
(b) Bagian utama kegiatan, mencakup materi yang akan disampaikan;
(c) Bagian penutup, bagian terpenting dari seluruh kegiatan.
Mengakhiri kegiatan dapat dilakukan dengan cara: mengatakan bahwa waktu
telah habis, merangkum, menunjukkan pertemuan selanjutnya, berdiri,
isyarat tangan, menyampaikan catatan singkat dan memberikan tugas.
4. Mengevaluasi Kegiatan
Evaluasi kegiatan dapat mengetahui dan menganalisa kebutuhan peserta
untuk mempersiapkan pembicaraan yang akan datang, memperbaiki
pelaksanaan kegiatan yang akan datang, mengetahui dampak kegiatan
kelompok dan menentukan keberhasilan kegiatan.
III. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGORGANISASIAN KEGIATAN
KELOMPOK
a. Kepribadian kelompok
Kelompok memiliki kepribadian kelompok sendiri, berbeda dengan
kepribadian individu para anggotanya.
b. Norma kelompok
Norma didalam kelompok mengidentifikasikan anggota kelompok berperilaku.
Tiap kelompok menetapkan sistem nilai dan konsep perilaku normatif
mereka sendiri. Norma kelompok ini akan menjadi norma individu.
Napier dan Gershenfeld mengemukakan bahwa para anggota kelompok akan
menerima norma kelompok apabila :
(1) Anggota kelompok menginginkan keanggotaan yang kontinyu dalam
kelompok;
(2) Pentingnya keanggotaan kelompok;
(3) Kelompok bersifat kohesif, yaitu anggotanya berhubungan erat satu
sama lain dan dapat memenuhi kebutuhan anggotanya;
(4) Pelanggaran kelompok dihukum dengan reaksi negatif dari kelompok.
Efektivitas kelompok dilihat dari aspek produktivitas, moral, dan
kepuasan para anggotanya. Produktivitas kelompok dapat dilihat dari
keberhasilan mencapai tujuan kelompok. Moral diamati dari semangat dan
sikap para anggotanya. Kepuasan dilihat dari keberhasilan anggota dalam
mencapai tujuan pribadinya.
c. Kohesivitas kelompok
Kohesivitas merupakan kekuatan yang saling tarik menarik diantara
anggota-anggota kelompok. Faktor yang mempengaruhi kohesivitas kelompok
antara lain: (1) Perilaku normatif yang kuat; (2) Lamanya menjadi
anggota kelompok.
d. Pemenuhan tujuan
Individu memiliki tujuan yang paralel dengan tuuan kelompok. Oleh karena
itu, para anggota kelompok berusaha untuk mencapai keberhasilan tujuan
kelompok dan menghindari kegagalan tujuan kelompok.
e. Pergeseran risiko
Keputusan yang diambil kelompok akan lebih besar beresiko daripada
keputusan itu diambil oleh satu kelompok. Hal ini disebabkan adanya
penyebaran tanggung jawab yang terjadi di dalam proses pengambilan
keputusan kelompok.
f. Komunikasi Kelompok
Komunikasi kelompok digunakan untuk saling bertukar informasi, menambah
pengetahuan, memperteguh atau mengubah sikap dan perilaku. Kelompok
menjadi kerangka rujukan (frame of reference) dalam berkomunikasi.
Kelompok menentukan cara berkata, berpakaian, bekerja, dll. Oleh karena
itu, komunikasi kelompok tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari.
Menurut Handy (1985), kegunaan komunikasi kelompok adalah:
(1) Memenuhi kebutuhan sosial;
(2) Membentuk konsep diri;
(3) Memberi/ menerima dukungan dan bantuan;
(4) Berbagi dengan orang lain.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keefektifan Komunikasi Kelompok
The input – process – out put model
Input adalah sesuatu yang mempengaruhi kelompok. Proses adalah sesuatu
yang terjadi dalam kelompok dan Out put adalah sesuatu yang dihasilkan
kelompok.
The structural perspective
Ada tiga teori komunikasi kelompok yang diperkenalkan dalam aliran
input-proses-out put model : (a) A general organizing model, menekankan
pada bagaimana kelompok memiliki energi yang digunakan untuk aktivitas
pengambilan keputusan. (b) The funcional tradition, menekankan pada
kualitas kelompok, membahas kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh
kelompok pada waktu pengambilan keputusan. (c) The interactional
tradition, menekankan pada aspek komunikasi yang terjadi di dalam
kelompok. Bahwa ouput kelompok sangat ditentukan oleh interaksi yang
terjadi dalam kelompok.
g. Kepimpinan Kelompok
Ciri-ciri kepimpinan kelompok harus mengacu pada kepentingan bersama.
Syarat yang harus dipenuhi antara lain: (a) Berorientasi pada tugas; (b)
Menggunakan waktu secara efektif; (c) Berorientasi pada orang; (d)
Peduli pada perasaan dan masalah anggota kelompok.
Gaya kepimpinan dalam komunikasi kelompok yaitu:
1. Gaya tunggal yaitu berdasarkan pencapaian tugas yang telah ditentukan
bagi kelompok
2. Gaya eklektik yaitu berdasarkan gaya-gaya yang berpusat pada anggota
kelompok atau berdasarkan pembagian pada tugas.
IV. CIRI-CIRI KELOMPOK YANG KOMPAK
Ciri-ciri kelompok yang kompak adalah organisasi baik, hubungan yang
baik dan riwayat keberhasilan yang baik. Dasar pelaksanaan sumbang saran
yang harus ditaati antara lain:
1. Tidak boleh melakukan penilaian ide-ide sebelum acara selesai
2. Kelompok harus beranggapan sebagai penghasil ide dan tidak merasa
khawatir dengan kualitas idenya.
3. Anggota kelompok dibiarkan berpikir dengan bebas.
4. Ide-ide yang ditawarkan anggota kelompok harus dihargai dan
dikembangkan.
Tahapan penyelesaian masalah pada kelompok yang kompak adalah :
1. Mengklarifikasi tugas yang harus diselesaikan
2. Mengidentifikasi solusi yang akan dilaksanakan
3. Membuat dan mengimplementasikan rencana tindakan
V. STRATEGI BIDAN DALAM PENGORGANISASIAN KEGIATAN KELOMPOK
Strategi bidan untuk membantu kelompok yang negatif sesuai tipe kelompok
menurut Smith dan Bass (1982):
1. Menciptakan perasaan yang dimiliki
2. Menciptakan lingkungan yang peka
3. Mendorong partisipasi dan kontribusi
4. Menghargai pendapat yang berbeda
5. Menciptakan perasaan komitmen
Menurut Tarigan (2002)
Tipe Pasif
Strategi bidan adalah : mengajukan pertanyaan langsung pada peserta;
meminta berbagi perasaan dengan pasangannya; meminta untuk menulis
komentar; memberikan insentif; mengubah metode penyampaian.
Tipe Agresif
Strategi bidan adalah : mengajukan pertanyaan tentang penyebab agresif;
memberi kesempatan untuk mencurahkan perasaan dirinya; tidak menggangap
orang tersebut sebagai wakil kelompok; mempresentasikan data;
memprakarsai diskusi secara pribadi.
Tipe Banyak Bicara
Strategi bidan adalah : memberi tanggung jawab tertentu dan memberikan
kesempatan berperan sebagai pemimpin kelompok; menghindarkan pandangan
atau menghadapkan tubuh pemandu ke arah peserta lain; beritahu dengan
cara yang halus; memberi tugas secara tertulis.
Tipe Pesimis
Strategi bidan adalah : menjadi pendengar yang aktif; memberi jawaban
yang positif; menanyakan pendapat anggota lainnya tentang pendapat orang
tersebut.
Tipe Pelawak
Strategi bidan adalah : memberi tanggung jawab; mengajukan pertanyaan
dan mempertimbangkan lawakannya dalam mencairkan suasana.
SUMBER : KAKDEWI.BLOGSPOT,COM