PERTIMBANGAN
DALAM MEMUTUSKAN PEMAKAIAN PEMBUATAN KEPUTUSAN SECARA KELOMPOK
Keterbatasan
kemampuan mental manusia sebagai individu.Kemampuan seorang manajer secara
individu sangat terbatas sebagai akibat keterbatasan kemampuan mentalnya,
terbatasnya waktu dan informasi. Penggunaan yang tepat dari kelompok untuk
membantu pembuatan keputusan dapt menambah sumber daya dengan meningkatkan
jumlah informasi yang dapat dipergunakan dalam tugas pembuatan keputusan.
Efektivitas
para pelaksana keputusan yang telah dibuat tergantung pada sampai berapa jauh mereka yang terkena dampak keputusan meu
menerima keputusan tersebut.
Ada
banyak situasi di mana satu atau kedua alasan tersebut di atas menyebabkan para
manajer menggunakan kelompok sebagai pembantu dalam pembuatan keputusan.
Umumnya tugas-tugas yang didelegasikan kepada kelompok pembantu pembuatan
keputusan adalah sebagai berikut :
1.
Menganalisis masalah
yaitu meliputi pengidentifikasian masalah serta mendiagnosi sebab-sebab
timbulnya masalah tersebut
2.
Mengidentifikasikan
komponen dari situasi keputusan. Tugas ini berhubungan dengan pengembangan tiga
jenis utama dari informasi yang dipergunakan misalnya identifikasi alternatif,
kriteria, dan situasi (kondisi) masa depan
3.
Memperkirakan komponen
dari situasi keputusan. Salah satu tugas yang sering didelegasikan oleh pembuat
keputusan adalah tugas memperkirakan atau membuat estimasi, misalnya kelompok
ditugaskan untuk membuat estimasi berbagai “outcome”, “payoff” dari “outcome”
tersebut atau pengukuran tentang kendala-kendala dari masalah yang dihadapi,
misalnya batas waktu penyelesaian suatu proyek dan sebagainya.
4.
Mencari dan mendesain
alternatif. Tugas ini pada umumnya menyangkut interaksi tingkat tinggi di
antara anggota-anggota kelompok. Tujuannya adalah untuk membuat alternatif baru yang lebih baik
daripada yang lain.
5.
Memilih alternatif.
Dalam kondisi tertentu mungkin manajer memberi wewenang kepada kelompok untuk
membuat keputusan akhir, dalam kondisi lain kelompok hanya berfungsi membantu
pemimpin pada tahap awal pembuatan keputusan.
B.
KEUNTUNGAN-KEUNTUNGAN
PENGGUNAAN KELOMPOK KEPUTUSAN
Penggunaan
kelompok keputusan mempunyai tiga manfaat bagi manajer :
1.
Kelompok mungkin
membuat keputusan yang lebih baik daripada individu termasuk manajer
2.
Kelompok mungkin lebih
efektif dalam pelaksanaan keputusan apabila anggota-anggotanya berpartisipasi
dalam pembuatan keputusan
3.
Partisipasi dalam
proses keputusn merupakan teknik yang bermanfaat untuk latihan dan pengembangan
bawahan.
Dalam
keseluruhannya, kelompok sering lebih banyak pengalaman yang relevan dengan
permasalaha yang mau dipecahkan. Di samping itu kelompok dapat membuat
keputusan yang lebih baik karena kelompok membuat lebih sedikit kesalahan dalam
menggunakan informasi daripada individu.
Karena
anggota kelompok mempunyai pandangan dan latar belakang yang berbeda-beda maka
keci kemungkinan suatu kesalahan dalam memproses informasi tidak diketahui oleh
kelompok bila dibandingkan dengan bekerja seorang diri. Kesalahan dalam
memproses informasi ini antara lain kesalahan dalam menghitung, memahami
pendapat politik seseorang dan sebagainya.
Kesalahan
yang umum dibuat oleh para pembuat keputusan tunggal (individual) adalah karena
mereka sudah terbiasa dengan cara pembuatan keputusan yang mereka lakukan
sebelumnya, apa lagi jika dalam pembuatan keputusan tersebut selama ini
berjalan lancar atau memuaskan.hal seperti ini dapat terjadi karena mereka
belajar dari pengalaman dan tidak mengetahui adanya cara lain.
C.
KERUGIAN-KERUGIAN
PENGGUNAAN KELOMPOK KEPUTUSAN
Penggunaan
kelompok keputusan oleh seorang manajer dalam proses pembuatan keputusan
mempunyai empat macam kerugian :
1.
Kelompok cenderung
memakan banyak waktu (personal time) daripada pembuatan keputusan oleh
perseorangan.
2.
Kelompok kadang-kadang
membuat keputusan yang tidak searah dengan tujuan-tujuan unit organisasi yang
lebih tinggi
3.
Anggota-anggota
organisasi mungkin berkesimpulan bahwa mereka akan diikutsertaka dalam semua
keputusan. Mereka mungkin menolak keputusan-keputusan selanjutnya yang mungkin
pantas tetapi secara sepihak dibuat oleh pejabat organisasi di tingkat yang
lebih tinggi.
4.
Ketidakpastian di
antara anggota-anggota kelompok dapat menyebabkan kelompok tersebut tidak mau
membuat keputusan sehingga menunda penyelesaian masalah dan dapat menimbulkan
perasaan tidak enak terhadap sesama anggota.
Kenapa
kelompok membutuhkan lebih banyak waktu untuk membuat keputusan daripada
individu? Di samping memerlukan lebih banyak waktu untuk bertukar pendapat,
anggota kelompok juga memerlukan waktu untuk pergi ke dan dari tempat rapat. Bahkan
mencari waktu rapat yang cocok untuk setiap anggota kelompok juga merupakan
suatu masalah rumit.
D.
BEBERAPA
PEDOMAN DALAM MENENTUKAN APAKAH PERLU MENGGUNAKAN KELOMPOK
KEPUTUSAN ATAU TIDAK
Berikut
ini akan dibahas beberapa pedoman yang dapat membantu menjawab pertanyaan
berikut :
1.
Kapan dibutuhkan
keterlibatan orang lain dalam pembuataan keputusan?
Pertanyaan ini dapat
dijawab dengan menggunakan pengetahuan tentang keuntungan dan kerugian
menggunakan kelompok keputusan untuk menilai keputusan yang dihadapi. Sebenanya
keterlibatan orang lain dalam pembutatan keputusan mungkin berupa keanggotaan
dalam kelompok keputusan atau sebagai penashat untuk seorang administrator.
Dari uraian tentang
keuntungan dan kerugian pemakaian kelompok keputusan tersebut dahulu, dapat
disimpulkan pedoman sebagai berikut :
a. Apabila
keterlibatan kelompok akan meningkatkan pengolahan dan tersedianya informasi
untuk peningktan mutu keputusan, maka keterlibatan kelompok atau orang lain
dalam pembuatan keputusan dapat dilakukan
b. Selanjutnya
bilamana kesediaan menerima keputusan merupakan suatu hal yang utama, maka
pengikutsertaan mereka yang diharapkan mengerti dan menerima keputusan tersebut
nantinya merupakan sesuatu yang perlu dilakukan.
c. Demikian
pula apabila dalam proses pembuatan keputusan dapat dihasilkan peningkatan
keahlian dan informasi yang bermanfaat, maka pengikutsertaan tenaga ahli dan
mereka yang dapat memperoleh manfaat dari proses ini perlu diikutsertaka dalam
pembuatan keputusan
d. Sebaliknya
apabila pengikutsertaan kelompok atau orang lain dalam proses pembuatan
keputusan tidak memberi keuntungan bagi peningkatan mutu keputusan, atau
keikutsrtaan mereka akan menimbulkan kerugian bagi kegiatan organisasi karena
tenaga mereka juga sangat dibutuhkan di tempat lain, maka mereka sebaiknya
tidak diikutsertakan dalam kegiatan pembuatan keputusan tersebut.
e. Apabila
suatu keputusan akan merupakan sesuatu yang tidak populer maka keterlibatan
seorang bawahan dalam proses pembuatan keputusan ini dapat menyebabkan rusaknya
hubungan ia dengan teman-teman sejawatnya.
2.
Kapan para penasihat
diikutsertakan dalam pembuatan keputusan ini diminta bekerja sebagai suatu
kelompok?
Apabila seorang manajer
atau administratoe memutuskan untuk mengikutsertakan orang lain dalam pembuatan
keputusan, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukannya adalah menentukan
apakah orang tersebut diperlukan sebagai staf atau diminta ikut dalam suatu
kelompok keputusan yang harus membuat keputusan secaraa kolektif.
E.
KAPAN
MANAJER HARUS MELIBATKAN DIRI DALAM KELOMPOK
Seorang
manajer yang menciptakan kelompok untuk membantunya membuat
keputusan-keputusan, mempunyai tanggung jawab akhir untuk melaksanakan fungsi
manajemen bagi kelompok tersebut. Manajer harus melaksanakan perencanaan awal,
mengorganisir, “staffing”, pengarahan (directing), dan pengawasan.
Jadi
kapan manajer harus melibatkan diri dalam kelompok/
a.
Kalau tidak ada orang
lain yang mampu memberikan kepemimpinan yang kuat bagi kelompok. Misalnya,
situasi di mana terdapat banyak konflik dan bertentangan dan tidak ada yang
dapat mengatasinya.
b.
Bilamana kelompok
selalu memerlukan informasi yang hanya dapat dipenuhi oleh manajer sendiri.
c.
Apabila kehadiran
manajer akan menghalangi munculnya hal-hal yang sensitif dan informasi yang
penting, maka hendaknya kita jangan ikut kelompok tersebut.
Kapan
manajer harus mendelegasikan keputusan yang terakhir kepada kelompok?
a. Kalau
pendelegasian tersebut dapat menghemat waktu dan hasil keputusannya tidak aka
berbeda banyak atau kalau pun isi keputusan akan sama akibatnya
b. Apabila
pendelegasian tersebut akan meningkatkan motivasi para anggota kelompok maka
menajer harus mendelegasikan wewenang pembuat keputusan terakhir tersebut
kepada kelompok.
KAJIAN ANALISA
Kajian
teori yang telah saya paparkan di atas, sudah sangat memadai apabila mampu
diaplikasikan ke dunia nyata. Akan tetapi, bila teori dari siapa pun itu,
sebagus dan seindah apapun itu, jikalau tidak diimplementasikan bagaimana
seharusnya, maka akan sia- sia belaka.
Buku
yang saya jadikan sumber untuk pembuatan chapter report ini, memang sudah
selayaknyalah dapat diberi predikat berkwalitas, baik itu dari tatanan bahasa,
penyajian bahkan kontribusi pelengkap yang diberikan oleh penulis buku
tersebut.
Dalam
pemaparan chapter report saya ini, yaitu dari satu bab yang terdiri dari 5 SUBBAB,
yaitu:
1.
Pertimbangan dalam
memutuskan pemakaian pembuatan keputusan secara kelompok.
2.
Keuntungan-keuntungan
penggunaan kelompok keputusan.
3.
Kerugian-kerugian
penggunaan kelompok keputusan.
4.
Beberapa pedoman dalam
menentukan apakah perlu menggunakan kelompok keputusan atau tidak.
5.
Kapan manajer harus
melibatkan diri dalam kelompok.
Kelima
SUBBAB tersebut bersifat sistematik dan berkesinambungan antara satu hingga
akhir. Hal inilah yang dapat dikatakan letak bermutunya buku tersebut. bertolak
dari pada kata menganalisa, sebagai hamba yang dho`if, hanya inilah perspektif
saya guna menganalisa dan memandang serta menginterpretasikan segala sesuatu
yang saya baca.
SUMBER :SEFRIWANDANAHSB.BLOGSPOT.COM