ketahanan nasional
adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang
datang dari dalam maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak langsung
yang dapat membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa
dan negara.
Dalam perjuangan mencapai cita-cita/tujuan nasionalnya bangsa Indonesia tidak
terhindar dari berbagai ancaman-ancaman yang kadang-kadang membahayakan
keselamatannya.
Cara agar dapat menghadapi ancaman-ancaman tersebut,
bangsa Indonesia harus memiliki kemampuan, keuletan, dan daya tahan yang
dinamakan ketahanan nasional.
Kondisi atau situasi dan juga bisa dikatakan sikon bangsa kita ini selalu
berubah-ubah tidak statik. Ancaman yang dihadapi juga tidak sama, baik jenisnya
maupun besarnya. Karena itu ketahanan nasional harus selalu dibina dan
ditingkatkan, sesuai dengan kondisi serta ancaman yang akan dihadapi. Dan
inilah yang disebut dengan sifat dinamika pada ketahanan nasional.
Kata ketahanan nasional telah sering kita dengar disurat kabar atau
sumber-sumber lainnya.
Mungkin juga kita sudah memperoleh gambarannya.
Untuk mengetahui ketahanan nasional, sebelumnya kita sudah tau arti dari
wawasan nusantara. Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamik yang dimiliki
suatu bangsa, yang didalamnya terkandung keuletan dan ketangguhan yang mampu
mengembangkan kekuatan nasional.
Kekuatan ini diperlukan untuk mengatasi segala macam ancaman,
tantangan, hambatan dan gangguan yang langsung atau tidak langsung akan
membahayakan kesatuan, keberadaan, serta kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Bisa jadi ancaman-ancaman tersebut dari dalam ataupun dari luar.
BANDA ACEH – Ratusan siswa, guru dan pegiat ormas
Islam berunjuk rasa ke Kejaksaan Negeri dan Mapolresta Banda Aceh. Mereka
mendesak aparat segera menuntaskan kasus dugaan penistaan agama dengan
tersangka enam pengurus Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) Aceh.
Dalam aksinya mereka mengusung spanduk di antaranya
berbunyi “Gafatar Sesat dan Menyesatkan” serta foto petinggi organisasi yang
dituding sebagai jelmaan
Millata Abraham, aliran yang difatwa sesat oleh ulama Aceh.
“Kami ingin meminta penegak hukum segera menuntaskan
kasus Gafatar,” kata Muhammad Nurdin, kordinator aksi sekaligus guru SMP Negeri
6 Banda Aceh disela aksi, Jumat (6/3/2015).
Menurutnya, munculnya Gafatar di Aceh sangat meresahkan
masyarakat, karena ormas itu dituding menyebar aliran yang bertentangan dengan
Islam. “Mereka ingin menyasar generasi muda kita,” ujarnya.
Nurdin menambahkan para siswa sebagai generasi muda Islam
di Aceh turut aksi hari ini, karena mereka tak ingin ajaran sesat berkembang
dan mengorbankan generasi mendatang.
Seperti diberitakan Okezone sebelumnya kasus
yang diduga melibatkan enam pengurus Gafatar Aceh sudah dua kali dilimpahkan
Polresta Banda Aceh ke Kejaksaan Negeri setempat. Namun Jaksa mengembalikan
berkas itu ke polisi, dengan alasan belum lengkap.
Pengunjuk rasa meminta aparat hukum agar tidak melepaskan
enam pengurus Gafatar yang ditahan, karena khawatir kasusnya akan mengambang
dan aliran yang mereka bawa akan semakin berkembang. “Kami tidak ingin mereka
dilepas begitu saja,” ujarnya.
Dari Kejari dan Mapolresta, massa kemudian berjalan kaki
sejauh 1 kilometer ke Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) di Jalan Daud
Beureuh. Di sana mereka menuntut wakil rakyat mengesahkan rancangan qanun
tentang pendangkalan akidah.
“Kami meminta tahun ini qanun itu harus disahkan,” kata
orator lainnya, Ramli Rasyid yang juga Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia
(PGRI) Aceh.
Ferdiansyah, orator lainnya menilai, qanun itu sangat
dibutuhkan untuk menangkal upaya pendangkalan akidah serta pemurtadan terhadap
rakyat Aceh. Menurutnya misi itu kini gencar dilakukan para misionaris lewat
sistem liberalisme dan pluralisme yang dikembangkan.
Ketua Komisi VII DPRA yang salah satunya membidangi
agama, Ghufran Zainal Abidin menyatakan, pihaknya akan memasukkan rancangan
qanun tentang pencegahan pendangkalan akidah dalam program legislasi tahun ini.
Menurut saya upaya para pendemo untuk menuntaskan aliran sesat itu sangat benar sekali, karena
apabila tidak dituntaskan dengan segera dihawatirkan aliran sesat tersebut
makin meluas. Apa lagi tujuan utama mereka generasi muda yang sangat mudah terpengaruh.
Dengan adanya
sebagian pendemo siswa ini bisa memberikan pengaruh terhadap generasi muda yang
lainnya. Sehingga tidak mudah terpengaruh dengan adanya aliran sesat yang
sangat bertentangan dengan ajaran Islam.