1. SIA
(System Informasi Akutansi)
Suatu komponen organisasi
yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan
mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan
bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Karakteristik SIA yang
membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
1. SIA melakasanakan tugas
yang diperlukan
2. Berpegang pada prosedur
yang relatif standar
3. Menangani data rinci
4. Berfokus historis
5. Menyediakan informasi
pemecahan minimal
Contoh SIA sebagai pusat
informasi perusahaan :
Bagian pemasaran
mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi
perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan
keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
Bagian SIA memproyeksikan
perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk
tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses
hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian
pemasaran .Selanjutnya kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut
untuk dicari keputusan yang sesuai.
2. SIM
(System Informasi Manajemen)
suatu sistem di dalam suatu
organisasi, yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang
mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan
strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar
tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”(Sutabri, 2005:42).
Contoh SIM Contoh dari informasi: Misalnya ada fakta
bahwa seorang nasabah menabung di bank, datanya ada pada slip tabungan atau
rekaman komputer. Bila semua data uang tabungan yang ada dalam periode tertentu
dijumlahkan (diolah), maka jumlah hasilnya disebut informasi.
3. SPK
(System Penunjang Keputusan)
keputusan merupakan suatu
sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu seorang manager
dalam mengambil suatu keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu
untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur.
Sistem pendukung keputusan bisa juga dikatakan
sebagai suatu sistem informasi yang menggunakan model-model keputusan,
basisdata, dan pemikiran manajer sendiri.
Contoh : Seorang Manajer pada suatu perusahaan
perdagangan ingin membuat sebuah sistem yang akan membantu dia dalam menentukan
biaya operasional dalam suatu periode, lalu muncul dalam pemikirannya beberapa
pertanyaan antara lain :
1. Apa yang sebenarnya akan saya dapatkan dari
system tersebut ?
2. Jika biaya prototipe adalah Rp.X, apakah
saya bisa menerima biaya tersebut?
Pada dasarnya dari pertanyaan
itu terdapat jawaban yang memungkin para Manajer dapat menanganinya, antara
lain dengan mengembangkan suatu sistem yang berbasiskan Decision Support System
(DSS) ini manajer itu dapat menjawab masalah bisnisnya dengan cara membantunya
dalam meningkatkan keputusan yang lebih baik dalam sisi perencanaan,
komunikasi, dan melakukan pengawasan terhadap para karyawannya, serta dengan
langkah ini pula seorang manajer dapat menghemat waktu dalam melakukan
pekerjaannya untuk membuat suatu keputusan.
Disini juga Manajer dihadapkan pada beberapa
alternative pemecahan masalah yang antara lain “ Jika prototype hanya bisa
mengerjakan dua dari tiga tujuan operasional saya, pada biaya yang lebih rendah
dari RpX, apakah saya akan mengunakan sistem tersebut atau mengembangkannya
agar dapat memenuhi kebutuhan saya?”.
Disini dapat ditarik kesimpulan yaitu nilai
dan biaya tetap dipisahkan dan tidak disamakan. Hal ini berlaku hanya jika
biaya tetap dijaga. Dari studi kasus sistem pendukung keputusan ini terlihat
bahwa untuk dapat melakukan impelementasi analisi nilai, dalam sebagian besar
organisasi, biayanya harus dibawah Rp 20.000.
4. OA
(Office Autmation)
OA(Office Automation) mencakup
semua sistem elektronik formal dan informal terutama berkaitan dengan
komunikasi informasi ke dan dari orang-orang di dalam maupun diluar perusahaan. Beberapa sistem OA direncanakan
secara formal dan didokumentasikan dengan suatu prosedur tertulis. Sistem
formal ini diterapkan di seluruh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan
organisasi, mirip dengan SIM (Sistem Informasi Manajemen). Konsep OA hampir
sama dengan konsep CBIS linnya, yang membedakan OA dengan CBIS (Computer Based
Information System) lain adalah komunikasi. OA dimaksudkan untuk memudahkan
segala jenis komunikasi baik lisan maupun tertulisdalam suati organisasi
perkantoran.
Otomatisasi perkantoran
digunakan oleh semua orang yang berkerja dalam kantor. Yang meliputi Manajer,
Profesional, sekretaris, Employer, dll
Contoh alikasi OA
diantranya :
·
Word Processing
·
E-Mail
·
Voice Mail
·
Video dan Audio Conference
·
Mensin Fax
·
Sharing Printer
·
Dll
5. SP
(Sistem Pakar)
Sistem pakar merupakan
salah satu bidang teknik kecerdasan buatan yang cukup diminati karena
penerapannya diberbagai bidang baik bidang ilmu pengetahuan maupun bisnis yang
terbukti sangat membantu dalam mengambil keputusan dan sangat luas penerapanya.
Sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang dirancang agar dapat melakukan
penalaran seperti layaknya seorang pakar pada suatu bidang keahlian tertentu.
Contoh :Sistem Pakar Dibidang
Esplorasi Alam penerapannya yaitu sistem pakar yang diterapkan pada alat
pendeteksi kandungan minyak bumi. Alat ini menghasilkan keputusan dari
data-data yang ada, dan mengambil keputusan ada atau tidaknya hingga berapa
jumlah kandungan yang terkandung. Rule base yang deprogram dibuat oleh para
ahli dibidangnya.