Latihan dan Pengembangan Karyawan
Karyawan baru biasanya telah memiliki pendidikan dan latihan dasar yang
diperlukan. Hal itu mereka dapat dari suatu sistem pendidikan dan
pengalaman yang berbuah kemampuan dan kecakapan tertentu. Manajer harus
memulai dengan kondisi yang sekarang untuk membuat karyawan lebih
produktif.Latihan dan pengembangan karyawan bertujuan untuk memperbaiki
efektifitas kerja untuk mencapai tujuan. Latihan digunakan untuk
memperbaiki penguasaan ketrampilan – ketrampilan dan teknik peleksanaan
pekerjaan tertentu. Pengembangan meliputi peningkatan kemampuan, sikap
dan sifat kepribadian. Pengembangan dapat terjadi secara formal atau
informal.Pengembangan karyawan sangat dibutuhkan bagi individu atau
organisasi. Akibat dari pertumbuhan dan perkembangan organisasi
adalah organisasi harus mengeluarkan biaya pengembangan karyawannya,
dan juga ‘harga’ yang harus dibayar karena pemborosan, pekerjaan yang
buruk, keluhan dan rotasi karyawan.Hasil dari pengembangan adalah
meningkatka kepuasan kerja karyawan, karyawan menjadi lebih percaya
diri, dan juga memberi nilai tambah bagi masyarakat dan rekan kerja.
Manusia seharusnya tidak boleh berhenti belajar karena belajar adalah
suatu proses seumur hidup. Maka, pengembangan karyawan harus dinamis dan
berkesinambungan.
Metoda – Metoda Latihan dan Pengembangan Pada umumnya karyawan
dikembangkan dengan konsep ‘on the job’ dan ‘off the job’.•Metoda ‘on
the job’ (yang biasa digunakan)
1.Coaching (atasan memberi arahan pada bawahan dalam pekerjaan rutin mereka)
2.Planned progression (pemindahan karyawan dalam saluran yang ditentukan melalui tingkatan organisasi yang berbeda)
3.Rotasi jabatan ( pemindahan karyawan melalui jabatan – jabatan yang bervariasi)
4.Penugasan sementara (bawahan ditetapkan pada posisi manajemen tertentu dengan jangka waktu yang ditetapkan)
5. Sistem penilaian prestasi formal
Banyak perusahaan besar memperoleh manfaat dengan program pengembangan
‘on the job’. Adapun pengembangan ‘off the job’ dilakukan dengan cara:
1.Program – program pengembangan ekslusif (para manajer berpartisipasi
dalam program yang dibuka untuk umum melalui penggunaan analisa kasus,
simulasi dan metode pengajaran lainnya)
2.Latihan laboratorium (seseorang belajar menjadi lebih sensitive terhadap orang lain, lingkungan, dsb.)
3.Pengembangan organisasi (mengutamakan tentang perubahan, pertumbuhan dan pengembangan total organisasi)
Pemberian Kompensasi Pada Karyawan
Kompensasi adalah pemberian finansial sebagai balas jasa untuk
pekerjaan yang dilaksanakan dan motivator untuk melaksanakan pekerjaan
yang akan dating. Hal ini adalah masalah yang membingungkan bagi
personalia karena mempengaruhi sudut pandangan para karyawan.
Penetuan KompensasiTiga faktor penentu praktek mnajemen dan kebijaksanaan :
1.Kesediaan membayar. (memberi upah secara adil adalah pernyataan
yang tidak berlebihan bagi para manajer. Karena itu manajer, berharap
bahwa karyawan bekerja sesuai upah yang mereka terima. Manajer juga
harus memotivasi bawahannya agar upah yang lebih dapat mereka terima)
2.Kemampuan membayar. (dalam jangka panjang, realisasi pemberian
kompensasi tergantung pada kemampuan finansial dari perusahaan. Faktor
penurunan produktivitas karyawan dan inflasi akan mempengaruhi
pendapatan nyata karyawan)
3.Perayaratan – persyaratan pembayaran. (dalam jangka pendek,
penggajian sangat terganting pada tekanan eksternal, contoh, pemerintah,
organisasi karyawan, kondidi permintaan dan penawaran SDM dan pesaing)